Teks Editorial : OJEK ONLINE VS OJEK PANGKALAN
OJEK ONLINE VS OJEK PANGKALAN
ojek online vs ojek pangkalan bandung, berita ojek online vs ojek pangkalan, konflik ojek online dan ojek pangkalan, konflik gojek dengan ojek pangkalan, ojek online vs opang, permasalahan ojek online dan ojek pangkalan, makalah ojek online vs ojek konvensional, kasus ojek online dan ojek pangkalan, contoh teks editorial tentang lingkungan, contoh teks editorial tentang sosial, contoh teks editorial terbaru, contoh teks editorial tentang pendidikan, contoh teks editorial tentang sampah, contoh teks editorial tentang kesehatan, contoh teks editorial di koran, contoh teks editorial beserta analisisnya
Ojek merupakan jasa kendaraan bermotor yang sudah banyak
digunakan oleh orang yang tidak memiliki kendaraan agar bisa meminimalkan waktu
ke tempat yang akan dituju. Dengan adanya smartphone, belakangan ini ojek telah
berkembang menjadi online yang disebut ojek online. Ojek online yang aman dan
ramah, identitas sopir ojek yang jelas dan cara mengemudi yang sudah terlatih,
lebih cepat dan lebih praktis serta dapat dipesan melalui online, selain itu
harganya yang adil dan ditentukan sehingga konsumen tidak perlu tawar menawar
harga dengan pengemudi ojek.
Hanya menggunakan smartphone yang memiliki koneksi internet
saja sudah bisa digunakan untuk memesan ojek. Beda dengan ojek pangkalan
konsumen harus datang terlebih dahulu ke pangkalan untuk menemui si pengemudi.
Belum lagi tawar menawar yang berlangsung saat macet. Keamanan dan kenyamanan
yang memubuat konsumen masa kini beralih dari ojek pangkalan ke ojek online.
Adanya ojek online ini tidak semua piha k dapat menerimanya dengan
baik. Bahkan beberapa penolakan dilakukan mereka dengan berbagai cara. Salah
satunya adalah larangan terhadap ojek online (go-jek dan grab) memasuki kawasan
yang telah dikuasai oleh perkumpulan ojek pangkalan. Keresahan muncul bukan
tanpa alasan. Kemunculan ojek online dianggap menggerus penghasilan para ojek
pangkalan.
Menanggapi hal tersebut, pengemudi ojek online menawarkan
kepada pengemudi ojek pangkalan untuk bergabung. Peningkatan ekonomi menjadi
pertimbangan utama. Antara 5 juta hingga 8juta dihasilkan pengemudi ojek online
dalam waktu satu bulan. Dengan adanya ojek online tidak akan mematikan usaha ojek pangkalan namun go-jek ada untuk
menginspirasi dan meningkatkan ekonomi rumah tangga para pengemudi ojek.
Menurut Sudariatmo dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
(YLKI), memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing pengemudi ojek
pangkalan tidak perlu takut bersaing. Segmen yang berbeda dari pengemudi ojek
online dan ojek pangkalan menjadi pertimbangannya. Pengguna ojek online hanya
menyasar pada pengguna gadget, smartphone atau internet saja, sedangkan
konsumen yang tidak biasa menggunakan gadget, smartphone, ataupun internet
masih dapat menggunakan jasa ojek pangkalan. Sudariatmo menambahkan dengan
adanya ojek online ini dapat memberikan momentum kepada ojek pangkalan untuk
menata dan membenahi diri.
Adanya ojek online memang suatu hal yang merugikan terhadap
ojek pangkalan, tetapi seiring perkembangan masa ojek pangkalan perlu
meningkatkan ekonominya karena ekonomi di masa mendatang mungkin tidak akan
cocok dengan usaha ojek pangkalan.
ojek online vs ojek pangkalan bandung, berita ojek online vs ojek pangkalan, konflik ojek online dan ojek pangkalan, konflik gojek dengan ojek pangkalan, ojek online vs opang, permasalahan ojek online dan ojek pangkalan, makalah ojek online vs ojek konvensional, kasus ojek online dan ojek pangkalan, contoh teks editorial tentang lingkungan, contoh teks editorial tentang sosial, contoh teks editorial terbaru, contoh teks editorial tentang pendidikan, contoh teks editorial tentang sampah, contoh teks editorial tentang kesehatan, contoh teks editorial di koran, contoh teks editorial beserta analisisnya
terima kasih ya atas artikel yang sangat bagus ini terima kasih banyak
ReplyDeletepermisi ya min..
info lebih lanjut click bandarq terpercaya