Review Asus ZenFone Max Pro (M1): Smartphone murah dengan kualitas mahal !!!
Harus diakui selama beberapa tahun terakhir Asus mulai
mengalami penurunan popularitas di ranah smartphone Android, khususnya untuk
pasar Indonesia. Kehadiran lawan-lawan berat yang punya produk bagus di level
menengah maupun bawah menjadi penyebab utamanya.
Namun di tahun 2018 ini, Asus percaya diri dapat merebut
kembali posisinya sebagai salah satu brand smartphone dengan penjualan
tertinggi di Tanah Air. Lewat produk terbarunya, ZenFone Max Pro M1 (M1),
Mengambil tema “limitless gaming atau game tanpa batas”, Asus membawa Zenfone
Max Pro (M1) ke Indonesia. Bermodalkan chipset high-tier terbaru Snapdragon
636, layar lapang FullView 5,99 inci full HD+ aspek rasio 18:9, dan baterai
berkapasitas 5.000 mAh yang tahan lama.
Penasaran seperti apa keunggulan dari ZenFone Max Pro (M1)?:
Desain kokoh berbahan
metal
review smartphone indonesia, review smartphone android terbaik, review smartphone 2018 indonesia, review gadget, review hp indonesia, situs review hp, review smartphone 2017 indonesia, review smartphone infinix, review oppo find x indonesia, review asus zenfone max pro m1 indonesia, review asus zenfone max pro m1 6gb, review kamera asus zenfone max pro m1, apakah asus zenfone max pro m1 cepat panas, review asus zenfone max pro m1 tabloid pulsa, kekurangan asus zenfone max pro m1, review asus zenfone max pro m1 ram 6gb, review asus zenfone max m1
Seri ZenFone Max awalnya memang hanya mengedepankan baterai
besar sebagai nilai jual utamanya. Namun sejak kehadiran ZenFone 3 Max, Asus
terus membenahi seri ini agar punya daya tarik lain, termasuk di sektor desain.
ZenFone Max Pro tampil kokoh dalam bodi yang mengusung
material metal, dengan sudut-sudut yang ergonomis. Desainnya terkesan minimalis
tanpa banyak ornamen pemanis di sekujur bodinya. Hasilnya, ZenFone Max Pro
terlihat lebih elegan.
Anda hanya akan disajikan layar yang nyaris mendominasi
seluruh bagian depan, serta bagian belakang yang hanya diisi kamera ganda
berposisi vertikal dan sensor sidik jari. Bahkan, untuk varian warna Deepsea
Black yang saya review logo Asus pun hampir tidak terlihat.
Yang saya suka dari bagian belakang ZenFone Max Pro, kamera
ganda yang ditanamkan tidak menonjol keluar alias rata dengan bodi. Jika Anda
termasuk orang yang tidak suka menambahkan casing, desain kamera seperti ini
memberi keuntungan karena tidak rawan terbentur ketika meletakkan smartphone.
Meski layarnya besar, 6 inci, aspect ratio 18:9 dan bezel
yang tipis membuat ZenFone Max Pro tetap mudah digenggam. Kurang lebih, setara
smartphone 5,5 inci. Memang dimensinya lebih memanjang, tapi itu tidak mengurangi
kenyamanan pengoperasiannya dengan satu tangan. Bobotnya sedikit di atas
rata-rata, 180 gram, karena pengaruh baterai besarnya. Namun menurut saya,
masih dalam batas wajar.
Satu hal yang menjadi catatan, penggunaan material metal
membuat smartphone ini terasa agak licin. Untungnya, Asus sudah langsung
memberikan solusi yakni berupa softcase yang tersedia di paket penjualan
ZenFone Max Pro.
Layar lega, mantap
untuk menikmati berbagai konten
Bagi pengguna yang gemar menikmati konten multimedia secara
mobile, layar besar menjadi salah satu syarat wajib ketika memilih sebuah
smartphone. Untuk mengantisipasi hal ini, Asus membenamkan layar FullView IPS 6
inci 18:9 dengan resolusi Full HD+ (2160 x 1080 pixel).
Kombinasi ukuran besar dan resolusi yang tajam membuat layar
ZenFone Max Pro sedap dipandang. Tingkat kecerahannya pun cukup baik di
kelasnya, dan reproduksi warnanya juga bagus khas panel IPS.
Anda bisa menelusuri website dan media sosial dengan lebih
memuaskan, menonton film serta bermain game lebih asyik, dan pastinya,
multitasking yang lebih leluasa ketika menjalankan dua aplikasi sekaligus.
Intinya, tak ada kekurangan berarti yang membuat layar ini
harus mendapat nilai minus. Semua kegiatan dapat terfasilitasi dengan baik.
Tidak ada notch (poni)? Menurut saya tidak masalah. Notch di Android saat ini
(kebanyakan) hanyalah pemanis untuk membuat tampilan smartphone terkesan lebih
modern, mengikuti tren yang dibuat oleh iPhone X.
Audionya? Cukup baik. Lantang dan jernih di pengaturan
volume tertinggi. Posisi speaker ada di bawah yang artinya masih berpotensi
tertutup jari Anda sendiri saat bermain game dalam posisi landscape.
Android 8.1 Oreo
murni
saya cukup terkejut saat mengetahui ZenFone Max Pro
mengadopsi sistem operasi Android 8.1 Oreo murni. Ya, murni, alias tanpa ZenUI.
Menarik melihat keputusan Asus kali ini karena sepanjang sejarahnya, ZenUI
selalu digembar-gemborkan sebagai salah satu UI paling intuitif.
Dalam sebuah sesi wawancara dengan awak media di Jakarta,
Asus sempat menyebutkan bahwa keputusan memakai Android murni didasari oleh
survey yang telah mereka lakukan. Dan nantinya, mereka ingin tahu bagaimana
tanggapan dari user.
Kembali ke ZenFone Max Pro, artinya dengan Android murni,
Anda akan disajikan antarmuka bawaan yang polos. Tidak ada fitur dan
aplikasi-aplikasi khas Asus yang biasanya ditemukan pada ZenUI. Bahkan untuk
kameranya pun, Asus mengandalkan aplikasi Snapdragon Camera. Ya, tidak ada
Selfie Master.
Nilai plusnya, dengan Android murni performa ZenFone Max Pro
terasa ringan dan amat mulus. Transisi antar halaman dan perpindahan dari satu
aplikasi ke aplikasi lain sama sekali tidak ada gangguan.
Meski secara keseluruhan banyak fitur bawaan ZenUI yang
tidak tersedia, ternyata Asus masih membenamkan ZenMotion untuk memudahkan
kendali dengan gesture. Misalnya, double-tap untuk menghidupkan layar,
menggambar C untuk membuka kamera, dan sebagainya.
Soal sistem keamanan, smartphone ini dibekali dengan sensor
sidik jari dan face recognition. Dua opsi yang menurut kami sudah lebih dari
cukup untuk penggunaan sehari-hari.
Kamera ganda dengan
efek bokeh
Masuk ke sektor kamera, Anda harus memberi perhatian lebih
saat ingin membeli ZenFone Max Pro. Pasalnya, Asus menawarkan beberapa varian
yang konfigurasi kameranya berbeda-beda. Semuanya sudah kamera ganda, tapi ada
yang 13 MP + 5 MP dan ada yang 16 MP + 5 MP. Kamera depannya pun berbeda, yakni
antara 8 MP atau 16 MP.
Versi yang saya review adalah yang termurah, yakni dengan
kamera belakang ganda 13 MP f/2.2 dan kamera kedua 5 MP, serta kamera selfie 8
MP f/2.2. Kombinasi yang sesungguhnya cukup wajar untuk smartphone seharga 2
jutaan rupiah.
Kamera ini dibekali beberapa fitur pendukung, seperti Depth
Effect untuk menciptakan efek bokeh, mode HDR, Sports, Flowers, dan pastinya
beautify. Bahkan, kamera depannya pun ada Depth Effect sehingga bisa digunakan
menciptakan foto selfie bokeh.
Hasil jepretannya? Lumayan di kelasnya. Belum bisa dibilang
yang terbaik, tapi cukup di atas rata-rata. Di kondisi cahaya yang memadai,
hasilnya tajam dan reproduksi warnanya natural. Depth Effect-nya pun dapat
membuat efek bokeh yang cukup rapi. Tapi di kondisi temaram, detail akan
menurun dan noise mulai bermunculan di sana-sini.
Jika hasil-hasil foto di atas masih kurang, Anda bisa
langsung menuju akun Flickr resmi Yangcanggih.com untuk melihat lebih banyak
koleksi foto yang kami abadikan menggunakan kamera ZenFone Max Pro (M1).
Performa gesit, enak
untuk main game
Nah, akhirnya masuk ke pembahasan performa. Mengapa kami
sangat menantikan poin ini? Alasannya tak lain karena ZenFone Max Pro sudah
didukung SoC Qualcomm Snapdragon 636. Ya, ini adalah chipset kelas mainstream
terbaru yang kinerjanya sekitar dua kali lebih kencang dibanding Snapdragon
625.
(catatan: versi yang kami ulas belum ada Gyroscope. Tapi tak
perlu khawatir, pada unit yang dijual resmi di pasaran, ada Gyroscope-nya)
Snapdragon 636 memiliki CPU octa-core Kryo 260 yang terdiri
dari 4-core performa tinggi dan 4-core hemat daya. GPU yang dibenamkan, Adreno
509, juga jauh lebih bertenaga. Dipasangkan dengan RAM 3 GB dan memori internal
32 GB (ada pula varian hingga 6GB/64GB), ZenFone Max Pro menjanjikan pengalaman
gaming yang mulus.
Terbukti, saat saya mencoba memainkan Mobile Legends di
pengaturan medium, frame rate terjaga dengan baik tanpa lag yang mengganggu.
Game lain yang kami mainkan, PUBG Mobile, juga berjalan lancar di pengaturan
medium. Asyiknya lagi, ZenFone Max Pro tidak menghasilkan panas berlebihan
selama bermain game.
Untuk sebuah smartphone yang dibanderol mulai dari 2,2
jutaan rupiah, ini jelas merupakan penawaran yang amat menggiurkan bagi Anda
yang gemar bermain game mobile. Bahkan, bisa dibilang ZenFone Max Pro (M1)
adalah smartphone dengan Snapdragon 636 paling murah yang ada di Indonesia saat
ini.
Masih penasaran dengan performanya? Yuk, langsung saja simak
beberapa hasil pengujian menggunakan aplikasi benchmark berikut ini:
Baterai tahan lama, salah satu yang terbaik di kelasnya
Bukan ZenFone Max namanya jika tidak dibekali baterai besar.
Untuk ZenFone Max Pro (M1), Asus membenamkan baterai berkapasitas 5000 mAh!
Snapdragon 636 yang kencang dan hemat daya ditambah baterai 5000 mAh, hasilnya
adalah Anda bisa main game lebih lama.
Untuk pemakaian sehari-hari dengan gaya normal, ZenFone Max
Pro bisa menyala sampai 2 hari. Hasil pengujian menggunakan aplikasi PCMark
juga amat memuaskan, mencapai lebih dari 15 jam.
Namun untuk urusan pengisian daya, ZenFone Max Pro belum
dibekali proses charging yang cepat. Dari kondisi di bawah 10 persen, butuh
waktu nyaris 3 jam untuk membuat baterainya penuh hingga 100 persen.
Paket Penjualan Zenfone Max M1 pro
Harga Asus Zenfone Max Pro dijual mulai dari Rp2,3 juta (RAM
3GB), Rp2,8 juta (RAM 4GB), serta Rp3,3 juta (RAM 6GB). Unit yang saya review
merupakan varian termurah yakni versi RAM 3GB (ZB602KL) dengan paket penjualan
sebagai berikut:
- Unit Asus Zenfone Max Pro (M1)
- Adapter charger 2A
- Kabel data microUSB
- Silicon case
- SIM ejector
- Buku panduan dan garansi
Kesimpulan
Seperti yang kami sebutkan di awal artikel, Asus seolah
mengadopsi strategi lama mereka yang dulu berhasil membuat namanya melejit di
Indonesia. Artinya, mereka sudah kembali ke jalur yang tepat. Apa yang dimiliki
ZenFone Max Pro melebihi harga jualnya. Bahkan, bisa dibilang harganya termasuk
murah untuk spesifikasi seperti ini.
Keputusan Asus untuk menyebut ZenFone Max Pro (M1) sebagai
perangkat yang ditujukan untuk para gamer pun menurut kami sangat pas.
Snapdragon 636 memang belum bisa menjalankan beberapa game di setting
tertinggi. Tapi setidaknya, di setting low hingga medium tak akan ada masalah.
Kami yakin yang dibutuhkan seorang gamer mobile bukanlah
kemampuan grafis tertinggi, tetapi lebih kepada kenyamanan selama bermain dan
daya tahan baterai yang membuat mereka tidak harus sering-sering nge-charge.
Dan Asus ZenFone Max Pro (M1), memiliki semua itu.
Dibanderol mulai dari Rp2.299.000, Asus ZenFone Max Pro (M1)
sangat cocok untuk Anda yang gemar menikmati konten seperti game atau video,
tapi malas membawa power bank selama beraktivitas.
1. Performa yang bertenaga
ASUS Zenfone Max Pro M1 dibekali dengan chipset Qualcomm Snapdragon 636 Octa-core berkecepatan 1,8 GHz yang hemat dalam mengonsumsi daya baterai, namun memiliki performa yang bisa dibilang bertenaga.
Untuk mengimbangi kemampuan chipset tersebut, Zenfone Max Pro M1 ini mempunyai 3 varian yang terdiri dari RAM 3 GB + ROM 32 GB, RAM 4 GB + ROM 64 GB, dan RAM 4 GB + ROM 32 GB. Ketiganya sama-sama dapat ditambahkan microSD.
Dengan kombinasi ini memungkinkan penggunanya dapat menjalankan game maupun aplikasi berat sekalipun. Bahkan Zenfone Max Pro M1 varian RAM 3 GB pun mampu mendapatkan skor AnTuTu benchmark yang mencapai 116 ribu poin.
2. Harga murah
Dengan kombinasi hardware tersebut, Zenfone Max Pro M1 dibanderol dengan harga Rp 2.299.000 untuk varian RAM 3 GB + ROM 32 GB, Rp 2.799.000 untuk varian RAM 4 GB + ROM 64 GB, dan Rp 3.299.000 untuk varian RAM 6 GB + ROM 64 GB. Bisa dibilang harga ini lebih murah dibandingkan Xiaomi Redmi Note 5 Pro yang sudah sangat murah.
3. Dua kamera utama yang bisa Bokeh
Berbeda dengan seri Max sebelumnya, kali ini Zenfone Max Pro M1 dibekali dengan dua kamera utama yang dapat menghasilkan foto bokeh (background blur) dengan cepat dan instan. Untuk varian RAM 6 GB + ROM 64 GB memiliki kamera utama 16 MP + 5 MP. Sementara RAM 3 GB + ROM 32 GB dan RAM 4 GB + ROM 64 GB dibekali dengan kamera utama 13 MP + 5 MP.
4. Kamera selfie beresolusi besar
Untuk memanjakan pencinta selfie, ASUS Zenfone Max Pro M1 telah dibekali kamera depan 16 MP untuk varian RAM 6 GB + ROM 64 GB. Sementara kamera depan 8 MP disematkan pada varian RAM 3 GB + ROM 32 GB dan RAM 4 GB + ROM 64 GB.
5. Baterai 5000 mAh
Dari labelnya yang Max Pro, smartphone yang satu ini dibekali dengan baterai berkapasitas 5000 mAh yang dapat bertahan lebih dari satu hari dalam pemakaian normal. Bahkan bermain Mobile Legends secara nonstop dapat bertahan selama 10 jam dan PUBG secara nonstop mampu bertahan selama 7 jam.
6. Android Oreo Murni
Berbeda dengan smartphone ASUS lainnya, Zenfone Max Pro M1 ini benar-benar dibekali dengan sistem operasi Android Oreo murni sehingga performanya lebih cepat dan halus karena tidak ditambahkan beragam bloatware.
KEKURANGAN
1. Tidak ada NFC
Smartphone ZenFone Max Pro M1 dengan performa yang kencang dan baterai tahan lama membuatnya cocok untuk mereka yang mementingkan produktifitas. Sayangnya, ketidak tersedian NFC di ponsel ini agak mengurangi kemampuannya melihat teknologi NFC kini semakin marak digunakan.
2. Tidak adanya pelindung Corning Gorilla Glass
Zenfone Max Pro M1 memiliki layar penuh 18:9 yang sayangnya tidak dilindungi kaca anti gores Corning Gorilla Glass. Meskipun begitu, ASUS ternyata telah menyematkan kaca pelindung tipis di atas layarnya.
3. Aplikasi kamera standar
Dengan dua kamera belakang 16 MP + 5 MP atau 13 MP + 5 MP dan kamera depan 16 MP atau 8 MP, bisa dibilang aplikasi kamera yang hadir pada Zenfone Max Pro M1 ini minim fitur dan tidak bisa mengoptimalkan kualitas foto sehingga hasilnya standar.
4. Pengisian daya baterai lama
Walaupun pihak ASUS sudah mengatakan bahwa menyematkan fitur fast charging pada Zenfone Max Pro M1, namun karena baterainya berkapasitas besar hingga 5000 mAh maka pengisian daya baterainya bisa dibilang lama hingga 2,5 jam – 3 jam untuk mencapai 100%.
Untungnya smartphone ini tahan digunakan seharian untuk penggunaan aktif sehingga kecil kemungkinan membutuhkan charger untuk aktivitas sehari-hari di Zenfone Max Pro M1.
5. Tidak ada earphone
Meskipun memang harga smartphone ini sudah sangat terjangkau, namun tidak hadirnya earphone dalam paket penjualan akan menyusahkan penggunanya karena harus membeli earphone secara terpisah lagi.
mungkin saya akan migrasi ke hp ini :^
ReplyDeleteTerimakasih sudah berkunjung :).
Deletemantap , semoga review ini membantu
oke gan, makasih sudah share disini
ReplyDeletepower supply hp